Wednesday, November 11, 2015

TINJAUAN PUSTAKA: KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

            Ganggang merupakan filum Thallophyta atau tumbuhan yang bertalus. Disebut tumbuhan bertalus karena anggota kelompok ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Dapat dikatakan bahwa ganggang termasuk tumbuhan yang paling primitif. Meskipun demikian, ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Ganggang memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang/pita atau bersel banyak berbentuk lembaran (Sutarmi, 1983:94).

            Tumbuhan paku tubuhnya tidak berkonus, jadi memiliki akar, batang dan daun sejati. Selain itu, tumbuhan paku juga sudah mempunyai sistem pembuluh, itulah sebabnya tumbuhan paku dimasukkan kedalam divisi Tracheophyta. Cara hidupnya ada yang di darat sebagai epifit dan ada yang hidup di air. Tanaman paku umumnya berupa rerumputan, jarang berupa semak atau pohon. Ukuran tubuhnya bermacam-macam, ada yang kecil hingga ada yang berukuran cukup besar menyerupai jenis palem (Tintin, 1994:105).

            Tumbuhan paku mempunyai struktur pada akar sejati melainkan akar yang semu, terdiri dari epidermis, silinder pusat memiliki xilem dan floem bertipe konsentras. Batang terdiri dari susunan anatomis sangat berfariasi tergantung pada jenis tumbuhannya, tidak memiliki endodermis dan daun terdiri dari ukuran kecil dan ukuran besar yang berfungsi sebagai penghasil spora (Liliasari,1994:85).
            Paku-pakuan atau pteridophyta merupakan sekelompok tumbuhan yang mencakup lebih dari 9.000 spesies. Pada kebanyakan pakua-pakuan dikenal dua macam bentuk daun. Yang satu disebut sporofil, yang bersifat fertil dan membentuk sporangia. Dan yang lainnya bersifat steril, tidak mempunyai sporangia dan fungsinya semata-mata vegetatif. Keadaan dengan kedua macam daun tersebut dikenal dengan istilah dimorfisme (Sudarsono, 1983:97).

            Lumut merupakan tumbuhan hijau yang sesungguhnya karena dalam sel-selnya terdapat plastida (kloroplas) yang mengandung klorofil seperti tumbuhan hijau umumnya. Sebagian tumbuhan lumut masih berbentuk lembaran, bagi perkembangan selanjutnya maka dapat dibedakan bagian-bagian tumbuhan yang menyerupai akar, batang dan daun. Walaupun pada bagian-bagian tersebut tidak terdapat pembuluh angkut serta akarnya bukan akar sejati melainkan akar semu yang disebut  rhizoid (Gardener, 1994:56).

Sutarmi, 1983, Botani Umum, Angkasa, Bandung.
Tintin, 1994, Biologi, Lubuk Agung, Bandung.
Liliasari, 1994, Anatomi Tumbuhan, Pradya Paramita, Jakarta.
Sudarsono, 1983, Struktur Tumbuhan, Depdikbud, Jakarta.
Gardener, 1994, Biologi Dasar, Ganexa Exact, Bandung.

No comments:

Post a Comment