BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ganggang merupakan filum Thallophyta
atau tumbuhan yang bertalus. Disebut tumbuhan bertalus karena anggota kelompok
ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Dapat dikatakan bahwa ganggang
termasuk tumbuhan yang paling primitif. Meskipun demikian, ganggang memiliki
pigmen hijau daun yang disebut klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Ganggang memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, ada yang mikroskopis,
bersel satu, berbentuk benang/pita atau bersel banyak berbentuk lembaran
(Sutarmi, 1983:94).
Tumbuhan paku tubuhnya tidak
berkonus, jadi memiliki akar, batang dan daun sejati. Selain itu, tumbuhan paku
juga sudah mempunyai sistem pembuluh, itulah sebabnya tumbuhan paku dimasukkan
kedalam divisi Tracheophyta. Cara hidupnya ada yang di darat sebagai epifit dan
ada yang hidup di air. Tanaman paku umumnya berupa rerumputan, jarang berupa
semak atau pohon. Ukuran tubuhnya bermacam-macam, ada yang kecil hingga ada
yang berukuran cukup besar menyerupai jenis palem (Tintin, 1994:105).
Tumbuhan paku mempunyai struktur
pada akar sejati melainkan akar yang semu, terdiri dari epidermis, silinder
pusat memiliki xilem dan floem bertipe konsentras. Batang terdiri dari susunan
anatomis sangat berfariasi tergantung pada jenis tumbuhannya, tidak memiliki
endodermis dan daun terdiri dari ukuran kecil dan ukuran besar yang berfungsi
sebagai penghasil spora (Liliasari,1994:85).
Paku-pakuan atau pteridophyta
merupakan sekelompok tumbuhan yang mencakup lebih dari 9.000 spesies. Pada
kebanyakan pakua-pakuan dikenal dua macam bentuk daun. Yang satu disebut
sporofil, yang bersifat fertil dan membentuk sporangia. Dan yang lainnya
bersifat steril, tidak mempunyai sporangia dan fungsinya semata-mata vegetatif.
Keadaan dengan kedua macam daun tersebut dikenal dengan istilah dimorfisme
(Sudarsono, 1983:97).
Lumut merupakan tumbuhan hijau yang
sesungguhnya karena dalam sel-selnya terdapat plastida (kloroplas) yang
mengandung klorofil seperti tumbuhan hijau umumnya. Sebagian tumbuhan lumut
masih berbentuk lembaran, bagi perkembangan selanjutnya maka dapat dibedakan
bagian-bagian tumbuhan yang menyerupai akar, batang dan daun. Walaupun pada
bagian-bagian tersebut tidak terdapat pembuluh angkut serta akarnya bukan akar
sejati melainkan akar semu yang disebut
rhizoid (Gardener, 1994:56).
Sutarmi,
1983, Botani Umum, Angkasa, Bandung.
Tintin,
1994, Biologi, Lubuk Agung, Bandung.
Liliasari,
1994, Anatomi Tumbuhan, Pradya
Paramita, Jakarta.
Sudarsono,
1983, Struktur Tumbuhan, Depdikbud,
Jakarta.
Gardener,
1994, Biologi Dasar, Ganexa Exact,
Bandung.
No comments:
Post a Comment